Yang Terlewat Membuat Sadar


LembarKisah-Things Left Behind, sebuah buku karya penulis dari Korea Selatan yang mengilhami sebuah drama series Move To Heaven yang  berasal dari negeri gingseng itu juga. Sebuah karya yang membuat penontonnya merasa sedih, terharu hingga meneteskan air mata. Sebuah karya yang membuat kita lebih menghargai hidup, meyakini bahwa hidup ini bukan tentang diri kita saja, tetapi juga orang-orang di sekitar kita. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama, itulah sebuah peribahasa yang sudah tidak asing di telinga kita semenjak usia dini, sebuah ungkapan yang penuh makna bahwa bagaimana pun perilaku kita semasa hidup mau itu terpuji ataupun tercela akan meninggalkan kesan bagi orang-orang sekitar yang pernah berpapasan semasa hidup.

Hal-hal yang ditinggalkan, kalimat pendek sarat makna, bisa juga diartikan hal-hal yang terlewat. Meskipun buku serta series tersebut bertemakan kehidupan, akan tetapi disini kami cuma mengambil judulnya saja yang menarik untuk dijadikan tulisan.

Semakin kau tahu sesuatu semakin banyak pula yang belum kau tahu. Semakin banyak tempat kau jelajahi semakin kau yakin bahwa bumi ini begitu luas. Kalimat tersebut bisa kami pahami dan kami merasa kalimat itu benar ketika kami belajar di sekolah menengah. Kalimat yang membuat seseorang yang mendengar dan mendalami maknanya merasa apa yang telah ia dapati belum ada apa-apanya dari yang Sang Pencipta hadirkan bagi hamba-hambanya.

Menginjak fase berikutnya dari fase-fase kehidupan dan pendidikan, kalimat diawal tadi terfikirkan kembali karena pengalaman pribadi dan pengalaman orang sekitar.

Mulanya seorang teman bercerita bahwa ketika bergabung dengan sebuah organisasi membuat banyak hal yang harus ia pelajari dan adaptasi, yang sebelumnya hanya ia dapati sekadarnya saja. Lalu kami juga teringat dengan pengalaman baru-baru ini, berada di lingkungan yg orang-orangnya menikmati jalannya menuntut ilmu. Kami mempelajari cabang-cabang ilmu agama mengenai bermacam aspek, di tengah-tengah masa belajar ini kami merasa bahwa banyak hal-hal yang terlewat semasa berada di sekolah menengah dulu, kenapa baru sekarang?

Hendaknya kita yakini bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup ini memiliki hikmah yang dapat diambil, baik yang berlaku itu baik maupun tidak. Jangan salahkan diri sendiri terhadap apa yang terlewatkan akan tetapi jadikan itu sebagai pengukur diri bahwa dirimu saat ini telah berkembang dan lebih baik dari dirimu di hari-hari sebelumnya

Waldan Rhafidapala

Mulai menulis sejak berada dilingkungan pesantren, akan tetapi baru memulai blog baru-baru ini agar hidup lebih produktif

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama