Dalam hidup ini, dipandang dari perspektif islam kita tidak bisa mengklaim bahwasanya diri kita lebih baik dari orang lain, diri kita yang bakal masuk surga dan orang lain tidak, bahkan dengan orang yang beda agama sekalipun. Karena tidak ada seorang pun yang mengetahui akhir dari hidup ini akan husnul khatimah ataukah su'ul khatimah, sebagaimana NAbi Shallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"إنّما الأعمال بالخواتم"Sesungguhnya amal itu tergantung pada akhirnya.
Salah seorang jamaah masjid tempat saya tinggal bercerita, ia bersumpah demi Allah bahwa ia mendengar kisah ini dari seseorang yang mengalami peristiwa ini, seorang pemuda yang telah bertaubat,pemuda itu berkata,
"Allah telah menolong dan menyelamatkan saya dari neraka, padahalsebelumnya jarak antara saya dan neraka itu hanya hitungan hasta. Kami tiga orang berteman, kami bersama-sam dalam perbuatan maksiat. Dua orang teman saya melakukan perjalanan setiap tahun ke suatu negara. Disan mereka melakukan semua perbuatan dosa, dari minum khamar, zina, judi dan lain sebagainya.
Tahun ini mereka mengajak saya untuk melakukan perjalanan bersama dengan mereka, mereka menceritakan kisah-kisah indah seputar perjalanan dosa tersebut.tahun ini kami putuskan untuk melakukan perjalanan menggunakan mobil agar lebih mudah bergerak dan leluasa untuk melakukan dosa.
Kami pun memulai perjalanan, kami lewati beberapa kilometer dalam waktu yang relatif singkat. Saya duduk di kursi belakang sedangkan dua teman saya duduk di kursi depan. Tiba-tiba tatapan mata saya tertuju pada rambu-rambu yang menjelaskan jarak antar kota, "Tertulis 150 kmk menuju neraka Jahannam."Ya Allah, saya melompat dari tempat duduk, saya katakan kepada kedua teman saya,"Apakah kamu berdua tidak membaca?"Mereka berdua bertanya," Membaca apa?"Saya jawab," Ada rambu yang bertuliskan" 150 km menuju neraka Jahannam."Mereka berdua berkata,"Kamu lelah, kamu butuh istirahat."Mereka berdua hanya mengatakan bahwa itu hanya halusinasi.
Saya pun terduiam, tapi setelah 50 km perjalanan,muncul rambu kedua, Allah ingin menyelamatkan saya,rambu kedua bertuliskan,"100 km menuju neraka Jahannam."Disini saya berusaha untuk meyakinkan teman saya untuk kembali dan bertaubat kepada Allah, ini adalah peringatan dari Allah. Akan tetapi mereka tidak menghiraukan ucapan saya.
Ketika itu saya putuskan untuk turun dari mobil dan kembali kerumah. Merka berdua menurunkan saya. Mereka melanjutkan perjalanan, saat itu jam tiga malam. Saya menunggu lama di pinggir jalan, hampir satu jam lamanya. Tiba-tiba saya melihat ada truk yang lewat. Saya bersyukur kepada Allah, supir truk truk menghentikan truknya.
Saya pun menaiki truknya, ia tidak berbicara, akan tetapi ia terus mengulang ucapan, "Inna lillah wa inna ilaihi raji'un." Saya bertanya kepdanya, "Ada apa?"Ia menjawab, "Ada mobil tabrakan dan terbakar. Semua yang ada di mobil itu mati. Saya berusaha membantu, akan tetapi api telah membakar dua orang yang berada di mobil itu." Saya bertanya, "Apa warna mobil itu?" Ternyata mobil itu adalah mobil kedua temanku. Aku langsung menangis bersyukur kepada Allah karena dengan kemuliaan dan rahmay-Nya Ia telah menyelamatkan saya.
Oleh sebab itu saya katakan kepada para pemuda, "Kembalilah ke jalan Tuhan kamu dan bertaubatlah kepada Allah."Ya Allah berikanlah rahmat-Mu kepada kami dan jadikanlah akhir hidup kami dalam Husnulkhatimah, amin.


