Kita sebagai manusia tak terlepas dari kesalahan, sengaja ataupun tidak. Hal ini tak dapat dipungkiri adanya. Maka adakah kita me-muhasabah diri kita sebelum menutup mata ini dimalam hari atas apa yang kita perbuat dewasa ini, saban hari dan entah kapan kita ingat atau tidak akan adanya perbuatan kita demikian, terlebih yang ada kaitannya dengan sesama manusia.
Dikisahkan suatu pagi, seorang nelayan berangkat untuk mencari ikan, ia menebar jaringnya, akan tetapi tidak mendapatkan apa pun,maka ia berdoa kepada Allah karena anak-anaknya menjerit dalam kelaparan di rumahnya.
Matahari hampir tenggelam, Allah memberikan rezeki seekor ikan besar kepadanya. Ia memuji Allah dan membawanya pulang ke rumah dalam keadaan bahagia.
Sementara itu, ada seorang raja yang bersenang-senang, raja itu melihatnya, maka ia dihadirkan ke hadapan raja. Raja mengetahui apa yang ia bawa, raja itu suka kepada ikan yang ia dapatkan, maka raja itu mengambilnya dan membawanya ke istananya Raja ingin agar ratu gembira, ia keluarkan ikan itu di hadapan sang ratu. Kemudian ikan itu menggelepar dan menggigit jari raja.
Malam itu raja tidak bisa tidur. Maka didatangkanlah para dokter, mereka menyarankan jari raja dipotong. Akan tetapi raja tetasp tidak bisa tidur, ternyata racun telah menyebar ke tangan raja hingga pergelangan. Merka menyarankan agar tangan raja dipoptong hingga pergelangannya. Akan tetapi raja tetap tidak dapat beristirahat dengan tenang, ia menjerit dan meminta tolong. Mereka menyarankan agar tangan raja dipotong higga batas siku,. Setelah itu raja bisa beristirahat dengan tenang. Akan tetapi, jiwanya kembali tidak tenang, ia menyadari apa penyebabnya.
Mereka menyarankan raja agar pergi ke orang yang mengerti penyakit hati -para ulama ahli hikmah- , maka ia pun pergi dan menceritakan kisah seekor ikan tersebut. Ulama ahli hikmah itu berkata, "Engkau tidak akan tenang hingga pemilik ikan itu memaafkanmu." Makaraja mengutus utusan untuk menemui nelayan itu, ketika utusan menemui nelayan dan menceritakan apa yang terjadi, utusan meminta agar nelayan itu memafkan raja, maka nelayan itu memaafkan raja. Mereka berdamai, raja berkata kepada nelayan itu,"Apa yang engkau telah engkau katakan terhadapku?'Nelayan itu berkata,"Aku hanya mengatakan satu kalimat,"Ya Allah, raja telah memperlihatkan kekuasaannya padaku, maka tunjukkanlah kekuasaan-Mu kepadaku."
Dikutip dari Semua Ada Saatnya
Tags
Hikmah
